Kenapa harus bershalawat?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgluHoQ9cKTQOdC8mfLGKpOLjXNcyiBMsCvUkbgJaJ5FMLWI7dQaUA5xbFQMaWUYqAoVpFnSAHPHtaRO7fdMhyphenhyphenmKu8tDPMrkM8HFft7-8U86YeBWGdvxvOPE9MKXKsFbmHYk5cXQUO118I/s320/muhammad.jpeg)
Banyak dalil yang
menganjurkan kepada kita untuk mengucapkan sholawat untuk Rosulullahi SAW.
Sehingganya kita ketahui bersama banyak orang yang kemudian gemar sekali
membaca sholawat. Tidak salah jika kita juga mengucapkan sholawat untuk beliau.
Berikut beberapa fadilah dan keutamaan membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash
radhiallahu ‘anhuma bahwasanya ia mendengar Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi
Wasallam, bersabda: “Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali shalawat,
maka Allah akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali dengan sebab sekali
shalawat tadi.” (Riwayat Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwasanya
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Seutama-utama manusia
bagiku pada hari kiamat ialah orang yang terbanyak bacaan shalawatnya padaku,”
yakni lebih diutamakan oleh beliau Sallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk dapat
memperoleh syafaatnya dan dapat kedudukan yang terdekat dengannya. Diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
Dari Aus bin Aus r.a., katanya:
“Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya diantara
hari-harimu yang paling utama sekali ialah hari Jum’at, maka perbanyakkanlah
membaca shalawat padaku pada hari itu, sebab sesungguhnya bacaan shalawatmu itu
ditunjukkan kepadaku.” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimanakah
shalawat kita semua itu dapat ditunjukkan kepada Tuan, sedangkan Tuan sudah
hancur tubuhnya -telah wafat dan dikubur-?” Dalam sebagian riwayat disebutkan:
dengan kata-kata: “Sedangkan Tuan telah rusak tubuhnya?” Nabi Sallallahu
‘Alaihi Wasallam lalu bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan pada tanah
untuk makan tubuhnya para Nabi.” Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad
shahih.
Dari Ali r.a., katanya: “Rasulullah Sallallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda: “Orang kikir ialah orang yang apabila namaku disebut
disisinya ia tidak suka membaca shalawat padaku.” Diriwayatkan oleh Imam
Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits shahih.
Dari dalil-dalil hadis di atas,
cukup jelas kenapa umat Islam harus banyak bersholawat kepada Nabi SAW, lalu
bagaimana cara sholawat yang benar dan bagaimana bacaan sholawat yang benar
menurut ajaran Nabi Muhammad SAW tersebut? Berikut kami mencoba menyampaikan
informasi tentang ilmu bersholawat.
Bagaimana
Sholawat yang sesuai dengan Sunnah?
Dari Abu Muhammad, yaitu Ka’ab bin
‘Ujrah r.a., katanya: “Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam keluar pada kita,
lalu kita berkata: “Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti bagaimana cara
bersalam kepada Tuan, tetapi bagaimanakah cara kita kalau membaca shalawat
kepada Tuan?” Beliau Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Ucapkanlah: “Alhhumma
shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama shallaita ‘ala ali Ibrahim,
innaka hamidum majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama
barakta ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid.”
Artinya: Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad
dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan
kerahmatan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi
Termulia. Ya Allah, berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada
keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia.
(Bukhari dan Muslim).
Dari Ka’b bin Ujrah
Radhiyallaahu ‘anhu. Ia berkata, “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam
keluar menuju kami lalu kami pun berkata, ‘Kami telah mengetahui cara
mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu?’
Beliau menjawab, “Ucapkanlah: Allohumma Sholli ‘Ala Muhammadin Kamaa
Shollaita ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid. Allohumma Baarik ‘Ala
Muhammad Kamaa Baaromta ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid.
(Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari no. 3370, dan imam Muslim no. 406).
Nuun Walqolami wamaa yasthuruun
M. Sodikin Putrapubian
Sekretaris Umum PW IPM Lampung
(Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari no. 3370, dan imam Muslim no. 406).
Nuun Walqolami wamaa yasthuruun
M. Sodikin Putrapubian
Sekretaris Umum PW IPM Lampung
0 komentar:
Silakan memberikan komentar dengan mengindahkan etika, nilai, dan norma yang berlaku. Dilarang menyepam dengan berbagi link dsb. Semoga Bermanfaat.