TM I Pringsewu Lima Peserta Melarikan Diri
PRINGSEWU- Berangkat dari kebosanan dan belum menemukan rasa nyaman dalam proses perkaderan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), lima peserta terpaksa harus kabur meninggalkan arena pelatihan Kader Taruna Melati I (PKTM I) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang IPM Pringsewu. Akan tetapi satu diantara mereka mengaku bersalah dan kembali ke arena pelatihan dan keempat teman yang lainnya tidak lagi kembali.
Berdasarkan hasil investigasi tim fasilitator peserta yang kabur ini ternyata tidak betah dengan pengubahan tradisi harian mereka. Peserta yang kabur ke tempat play station ini mengaku jenuh karena harus mengubah pola hidup semaunya itu sesuai dengan apa yang telah disepakati para peserta pelatihan. Kebiasaan nyantai dan bertingkah semaunya itu yang mendorong mereka memberontak hingga merasa tidak betah. Akan tetapi para fasilitator menganggap itu bagian dari seni mendidik dan mengkader orang, masih ada 37 peserta lain yang tetap istiqomah mengikuti kegiatan hingga hari ketiga.
Kegiatan yang insya allah berlangsung 4 hari sejak tanggal 19 Juli ini dilaksanakan di Gedung ‘Aisyiyah Waringin Sari Barat Kecamatan Sukoharjo dengan dukungan penuh dari warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah setempat.
Dalam acara pembukaan PK TM I yang dihadiri oleh Pimpinan Wilayah IPM Lampung dan Pimpinan Daerah IPM Pringsewu tersebut dibuka secara resmi oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukoharjo.
“Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah organisasi otonom yang berkiprah di kalangan pelajar untuk mengembangkan kecerdasan beragama, belajar dan beroganisasi maka diharapkan setelah terlaksananya kegiatan perkaderan PKTM I ini dapat tercetak alumnus PKTM I yang siap untuk berkiprah di Muhammadiyah” tutur Giyoek Sutato PCM Sukoharjo.
Selama kegiatan, untuk urusan konsumsi buka puasa dibantu oleh Pimpinan Nasyiatul ‘Aisyiyah setempat sedangkan untuk sahur disiapkan oleh panitia. Semangat mengkader yang dimiliki oleh para panitia, mereka rela menyiapkan konsumsi dengan memasaknya sendiri dengan bahan makanan yang dikumpulkan dari warga Muhammadiyah setempat.
Partisipasi aktif dari para peserta pelatihan sehingga suasana nyaman dan kekeluargaan tercipta pada hari kedua, sehingga pelanggaran tidak lagi dilakukan peserta karena kesadaran akan pentingnya proses perubahan mereka rela mengikuti irama pelatihan dengan senang hati.
0 komentar:
Silakan memberikan komentar dengan mengindahkan etika, nilai, dan norma yang berlaku. Dilarang menyepam dengan berbagi link dsb. Semoga Bermanfaat.